TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Krimea pada Sabtu, 18 Maret 2023, dalam kunjungan mendadak untuk memperingati sembilan tahun pencaplokan semenanjung itu oleh Rusia dari Ukraina. Putin disambut oleh Gubernur Sevastopol yang dilantik Rusia, Mikhail Razvozhayev, dan dibawa melihat pusat anak-anak baru dan sekolah seni.
Seperti dilansir The Sun, Razvozhayev merayakan kunjungan tersebut dengan menuliskan cerita di akun Telegram-nya. “Presiden kami Vladimir Vladimirovich Putin tahu bagaimana memberi kejutan. Dengan cara yang baik.”
Alasan Rusia Sebut Surat Perintah Penangkapan Putin dari ICC Tidak Ada Artinya, Bahkan Seperti Tisu Toilet
“Hari ini kami seharusnya membuka sekolah seni anak-anak di Khersones. Semuanya sudah siap untuk konferensi video dan laporan kepada presiden melalui komunikasi khusus.”
“Dan Vladimir Vladimirovich mengambilnya dan datang. Sendiri. Mengemudi. Karena di hari bersejarah seperti itu, presiden selalu bersama Sevastopol dan rakyat Sevastopol. Negara kita memiliki pemimpin yang luar biasa.”
Ini merupakan Penampilan pertama Putin di depan publik sehari setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan terhadapnya dan menuduhnya melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak secara ilegal dari Ukraina. Media pemerintah tidak segera menyiarkan komentar apa pun dari Putin.
Putin belum berkomentar secara terbuka tentang langkah tersebut. Juru bicaranya menyebutnya surat perintah penangkapan itu batal demi hukum. Sang juru bicara mengatakan bahwa Rusia menganggap tuntutan yang diajukan oleh ICC keterlaluan dan tidak dapat diterima.
Rusia merebut Krimea pada 2014, delapan tahun sebelum meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina. Ukraina mengatakan akan berjuang untuk mengusir Rusia dari Krimea, yang berpenduduk 2,4 juta jiwa, dan semua wilayah lain yang telah diduduki Rusia dalam perang selama setahun.
» selengkapnya di Dunia Tempo.co
©2022 Hanupis