HARIANTERBIT.com – Silicon Valley Bank (SVB) mengalami kebangkrutan atau kolaps, setelah kepanikan dan aksi penarikan uang besar-besaran nasabah selama seminggu terakhir.
Pada Jumat (10/3/2023), dilansir dari The Guardian, Regulator California akhirnya memutuskan untuk menutup bank pemberi pinjaman bagi perusahaan rintisan atau start up tersebut.
Tidak hanya itu, regulator juga menyita aset-aset pemberi pinjaman teknologi terkemuka Silicon Valley Bank, yang menandai kegagalan terbesar perbankan ini sejak puncak krisis keuangan lebih dari satu dekade yang lalu.
Silicon Valley Bank (SVB), bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat, mengalami kegagalan setelah para deposan – sebagian besar adalah para pekerjadi sektor teknologi dan perusahaan-perusahaan yang didukung oleh modal ventura – bergegas untuk menarik uang mereka minggu ini karena kecemasan atas situasi bank tersebut telah menyebar.
Masalah yang dialami SVB salah satunya akibat suku bunga agresif yang diterapkan Federal Reserve selama setahun terakhir. Untuk menopang neraca, SVB berencana menjual US$2,25 miliar saham baru.
Bank ini kehilangan dana ketika menjual portofolio obligasi sebagai respon terhadap penurunan deposito nasabah. Obligasi-obligasi tersebut turun nilainya sebagai akibat dari kenaikan suku bunga, sehingga SVB mengalami kekurangan dana.
» selengkapnya di Harian Terbit
©2022 Hanupis