Indonesia Police Watch (IPW) menuding ada 2 orang sipil yang menyediakan private jet untuk Brigjen Hendra Kurniawan. Tak hanya itu, dua orang sipil itu juga diduga terkait dengan konsorsium 303 atau judi online 303.
Robert Bonosusatya (RBT) menanggapi tudingan tersebut. Ia tegas membantah keterkaitan dirinya dengan judi online seperti yang dituduhkan IPW.
“Kalau ngomong, bicara tidak bayar kan,” kata Robert seperti yang dilansir detikNews, Selasa (20/9/2022).
Robert bahkan mempertanyakan bukti yang dinyatakan oleh IPW. Dia berencana bakal melaporkan IPW atas tudingan ini.
Sebelumnya diberitakan, IPW meminta tim khusus Polri untuk mengusut soal private jet yang digunakan Brigjen Hendra Kurniawan saat menemui keluarga Brigadir Yosua di Jambi. IPW juga meminta Polri untuk mengusut pemilik private jet tersebut.
“IPW meminta tim khusus Polri menjelaskan keterlibatan 2 orang sipil dalam kasus Sambo Konsorsium 303. Sekaligus membongkar peranannya, menyusul terungkapnya pemakaian private jet oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dalam kaitan temuan uang Rp 155 Triliun oleh PPATK dari judi online,” ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam siaran pers kepada wartawan, Senin (19/7).
Brigjen Hendra Kurniawan, eks Karopaminal Divisi Propam Polri diperintah oleh Ferdy Sambo yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam Polri, untuk pergi ke Jambi. Brigjen Hendra diminta Ferdy Sambo menemui keluarga Brigadir Yosua untuk menjelaskan kematian ajudannya itu.
Brigjen Hendra kemudian berangkat ke Jambi menggunakan private jet–yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak–adalah milik mafia judi. Brigjen Hendra diketahui berangkat ke Jambi bersama Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika.
» selengkapnya di Detikcom
©2022 Hanupis