Ketum Kornas Ganjarist Eko Kuntadhi mendapat kecaman dari berbagai pihak menyusul penghinaan yang ia lakukan terhadap salah satu ustazah di Ponpes Lirboyo Ning Imas Fatimatuz Zahra. Desakan agar Eko segera meminta maaf pun semakin gencar disuarakan. Lalu siapa sebenarnya sosok Ning Imaz?
Ning Imas merupakan putri dari pasangan KH Abdul Khaliq Ridwan dan Nyai Hj Eeng Sukaenah. Nyai Eeng merupakan pengasuh di Pondok Pesantren Putri Al Ihsan Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Mengutip dari nu.or.id, berdasarkan garis keturunannya Ning Imas merupakan cucu dari Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Al-Jampasy. Syekh Ihsan tidak lain adalah pengarang dari kitab Siraj ath-Thalibin.
Kehebatan ilmu dari sang kakek dan juga sang ayah menjadikan Ning Imaz sebagai seorang penghafal Al-Qur’an (hafidzah) sekaligus ahli fiqih.
Kecintaannya pada bidang fiqih sudah terlihat sejak Ning Imaz duduk di bangku Tsanawiyah setingkat SMP. Ketekunannya dalam bidang fiqih juga membawa perempuan kelahiran 1985 itu turut berdakwah membidik anak muda melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.
Ning Imaz juga menjadi pengisi kajian tetap ‘Suara Muslimah’ di kanal Youtube NU Online. Salah satu pembahasan yang pernah dimuat yakni soal suara perempuan yang sering dianggap aurat.
Untuk diketahui, pegiat media sosial, Eko Kuntadhi, mendapat sorotan keras karena cuitannya dianggap menghina Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau yang akrab disapa Ning Imaz dari Pondok Pesantren Lirboyo.
Eko mengunggah video Ning Imas menjelaskan soal tafsir Surat Ali Imran ayat 14 ke akun Twitternya. Eko juga menambahkan kata-kata yang tidak pantas dalam cuitannya.
» selengkapnya di Detikcom
©2022 Hanupis