Prosesi ibadah pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II berlangsung selama satu jam di Westminster Abbey, London, Inggris, dengan dihadiri keluarga Kerajaan Inggris dan ratusan pejabat serta pemimpin berbagai negara. Ibadah diakhiri dengan momen mengheningkan cipta selama dua menit.
Seperti dilansir BBC, Senin (19/9/2022), setelah mendengarkan khotbah yang disampaikan Uskup Agung Canterbury Justin Welby dan diwarnai berbagai nyanyian pujian, Last Post dikumandangkan oleh empat peniup trompet Household Cavalry menjelang akhir seremoni pemakaman kenegaraan.
Momen itu diikuti dengan mengheningkan cipta selama dua menit, di mana seluruh tamu yang hadir di dalam Westminster Abbey maupun warga yang menunggu di luar terdiam untuk memberikan penghormatan kepada mendiang Ratu Inggris itu.
Momen mengheningkan cipta itu juga dipraktikkan oleh seluruh warga Inggris yang ada di berbagai wilayah. Usai mengheningkan cipta, lagu kebangsaan “God Save the King” berkumandang dan diikuti oleh Lament, ekspresi musik kesedihan.
Sebelumnya, seremoni pemakaman kenegaraan ini diawali dengan prosesi khidmat, di mana peti jenazah Ratu Elizabeth II dibawa masuk dengan diikuti anak-anaknya, termasuk Raja Charles III, dan cucu juga cicitnya berjalan kaki di belakang peti jenazah.
Dalam khotbahnya, Welby memuji mendiang Ratu Inggris itu sebagai salah satu dari sedikit pemimpin yang memegang janjinya.
“Pola bagi banyak pemimpin adalah ditinggikan dalam hidup dan dilupakan setelah kematian. Pola bagi semua orang yang melayani Tuhan, yang dikenal atau tidak dikenal, yang dihormati atau diabaikan, bahwa kematian adalah pintu menuju kemuliaan,” ucap Welby, seperti dilansir CNN.
» selengkapnya di detikNews
©2022 Hanupis