Sejumlah elemen buruh dan petani menggelar aksi di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Aksi tersebut dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional.
“Agenda kita yaitu peringatan Hari Tani Nasional yang ke-62. Di mana Hari Tani Nasional ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 169 Tahun 1993 oleh Presiden Sukarno. Itulah tanggal berdirinya kemenangan kaum tani dan bangsa Indonesia untuk melakukan penataan ulang terhadap penguasaan kekayaan alam dan sumber-sumber agraria yang lainnya,” kata Sekretaris Umum Serikat Petani Indonesia Agus Ruli di Patung Kuda, Sabtu (24/9/2022).
Ruli mengatakan, selain menggelar aksi di Patung Kuda, Serikat Petani dan Buruh akan menggelar acara di gedung Gelanggang Remaja, Jakarta Timur. Acara itu dalam rangka pemberian penghargaan kepada tokoh dan pahlawan pejuang agraria.
“Selain aksi hari ini, kita juga akan bergerak ke gedung Gelanggang Remaja di Jakarta Timur untuk memberikan penghargaan terhadap tokoh dan pahlawan pejuang agraria, baik yang masih terus berjuang sampai saat ini maupun juga yang sudah meninggal. Kita akan beri penghargaan terhadap mereka sebagai pahlawan,” katanya.
Lebih lanjut, dalam aksi itu, Ruli mengatakan ada sejumlah tuntutan yang akan disampaikan. Pertama, menuntut untuk menjalankan reforma agraria dan kedaulatan pangan.
“Pemerintah sudah berjanji akan meredistribusi 9 juta hektare sesuai program prioritas yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin, tapi kenyataannya sampai saat ini masih sangat minim. Persoalan redistribusi, pelaksanaan reforma agraria, penyelesaian konflik masih sangat minim realisasi,” katanya.
“Bahkan kita banyak mengalami kriminalisasi. Kita mengalami penggusuran terhadap perjuangan-perjuangan petani yang menuntut haknya terhadap hak atas tanah,” sambungnya.
Selain itu, mereka menuntut pemerintah mencabut omnibus law. Dia menyebut UU Cipta Kerja juga menyengsarakan para petani.
» selengkapnya di detikNews
©2022 Hanupis